Sabtu, 06 April 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA
ARIS BUDI SETYAWAN

TUGAS MERANGKUM

ARISTYA GRACE NOVANDA
1EB16
21212154









BAB 1
1.            Sistem Perekonomian Indonesia
A.        Arti sistem
Banyak ahli yang mengemukakan mengenai arti system. Namun, apapun definisinya suatu system perlu memiliki ciri sebagai berikut:
v  Setiap sistem memiliki tujuan
v  Setiap sistem memiliki ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan
v  Sistem bersikap terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
v  Sistem dapat berdiri dari beberapa subsitem yang disebut dengan bagian, unsure, atau komponen
v  Sistem merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’
v  Adanya hubungan dan ketergantungan baik dalam sistem itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya
v  Sistem sering juga disebut ‘processor’ atau ‘transformator’
v  Sistem terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik
v  Sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik

B.         Perkembangan Sistem Perekonomian Pada Umumnya
Dengan semakinberkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan-hambatan yang dihadapu, seperti:
v  Sulitnya memepertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
v  Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
v  Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda
v  Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar
Dengan hambatan yang terjadi, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah:

Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
      Paham kebebasan yang sejalan dengan pandangan ekonomi kaun klasik, dimana mereka menganut paham ‘Laissez faire’ yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin campur tangan pemerintah.
        Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah:
v  Hukum ‘SAY’ yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan ini, para pengusaha/produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
v  Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi.

Menurut kaum klasik, pemerintah mempunyai tiga tugas penting yaitu:
v  Bekewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan Negara liberal lainnya
v  Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan
v  Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya.

Secara umum karateristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah:
v  Fakto-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
v  Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik factor produksi dan akan dikoordinir oleh meknisme pasar yang berlaku
v  Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi


Sistem perekonomian perencanaan (Etatisme/Sosialis)
        Pencentus tentang sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis.
Diberikan berupa material dan moral
        Sistem sosialis sendiri terdiri dari :
1.      Sistem sosialis pasar, dengan karateristik:
v  Factor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
v  Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi
v  Rangsangan dan insentif
2.      Sistem sosialis terencana (komunis), dengan karateristik:
v  Factor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
v  Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi
v  Rangsangan dan insentif  diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.

Sistem ekonomi campuran
          Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi diatas (liberalism dan etatisme). Sistem campuran menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.

C.            Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
1.     Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
Sumitro djojohadikusumo menegaskan dalam pidatonya bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun disepakatilah ekonomi baru unsure penting yang disebutDemokrasi Ekonomi.
           
2.     Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah orde baru
Iklim kebangsaan setelah orde baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Telah disepakatinya untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Awal Orde Baru diwarnai denagn masa-masa rehabilitas.

D.        Para Pelaku Ekonomi Di Indonesia
Dalam ekonomi mikro mengenal 3 pelaku ekonomi, yaitu: pemilik factor produksi, konsumen, produsen.
Dalam ekonomi makro mengenal 4 pelaku ekonomi: sektor rumah tangga, sector swasta, sector pemerintah dan sector luar negeri.




BAB 2
2. Perkembangan Strategi Dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
A. Macam-macam Strategi Pembangunan Ekonomi
v  Strategi pertumbuhan
v  Strategi pembangunan dengan pemerataan
v  Strategi ketergantungan
v  Strategi yang berwawasan ruang
v  Strategi pendekatan kebutuhan pokok

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
               Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruanglah yang akan dipergunakan.

C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
              Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem.

D.Perencanaan Pembangunan               
              Manfaat perencanaan adalah:
v  Terdapatnya adanya suatu pengarahan kegiatan.
v  Dapat dilakukannya suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
v  Memberikan  kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik atau  kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
v  Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.
v  Adanya suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
v  Perkembangan ekonomi yang mantapdicapainya stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Sejak dimulainya masa orde baru sebenarnya perencanaan ekonomi Indonesia telah dijabarkan dalam beberapa fase  perencanaan, yakni:
v  UUD 1945, sebagai landasan
v  GBHN, sebagai sarana jangka panjang
v  REPELITA, sebagai rencana jangka menengah
v  APBN, sebagai rencana jangka pendek

Sedangkan sebagai lembaga perencana yang ada di Indonesia adalah:
BAPPENAS, sebagai Badan Perencanaan pembangunan di Indonesia, merupakan lembaga pemerintahan non-departemen yang berkedudukan langsung dibawah dan bertanggung jawab pada Presiden.













BAB 3
3. Peta Perekonomian Indonesia
A.Keadaan Georafis Indonesia
              Kenyataan pertama yang harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan, dengan luas keseluruhan kurang lebih 195 sampai dengan 200 juta Ha.  Kenyataan kedua adalah, bahwa di Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Kenyataan ketiga adalah, Negara Indonesia kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita adalah, yakni minyak bumi yang pernah menjadikan Negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar. Kenyataan keempat adalah, bahwa wilayah Indonesia menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya.

B. Mata Pencaharian
              Mata pencaharian Indonesia itu dapat ditarik beberapa hal diantaranya:
v  Pertama, mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris).
v  Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP secara absolute masih dominan.
v  Yang perlu diwaspadai dalam sector pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini tidk memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain.

C. Sumber Daya Manusia
              Sebagai salah satu Negara yang masih berkembang,  Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya:
v  Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
v  Penyebaran yang kurang merata
v  Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan masalah bagi Negara,yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah social yang cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
v  Melaksanakan program keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan.
v  Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.

D.Investasi
        Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itu pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya tersebut adalah:
v  Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolute dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri.
v  Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
v  Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
v  Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.








BAB 4
4.Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan Dan Kemiskinan
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indicator ekonomi dalam hal:
v  Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu Negara.
v  Mengukur keberhasilan suatu Negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
v  Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu Negara dengan Negara lainnya.

           Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi GDP atau Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
           Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar.
Salah satu akibatnya adalah seolah-olah Negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur, sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke Negara yang  lebih membutuhkan.
           GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di Indonesia, yang berwarga Negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
           NI(National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.

B. Kemiskinan
           Salah satu masalah yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu Negara adalah masalah kemiskinan. Upaya untuk mengentaskan kemiskinan terus diupayakan, beberapa diantaranya: adalah dengan program IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar