PEREKONOMIAN INDONESIA
ARIS BUDI SETYAWAN
TUGAS MERANGKUM
ARISTYA GRACE NOVANDA
1EB16
21212154
BAB 4
4.Struktur Produksi,
Distribusi Pendapatan Dan Kemiskinan
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indicator
ekonomi dalam hal:
v Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan
perekonomian suatu Negara.
v Mengukur keberhasilan suatu Negara
dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
v Membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat suatu Negara dengan Negara lainnya.
Menghitung pendapatan nasional
Indonesia dengan pendekatan produksi GDP atau Produksi Domestik Bruto adalah
pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di wilayah
Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan
tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan
pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar.
Salah
satu akibatnya adalah seolah-olah Negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur,
sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke Negara yang lebih membutuhkan.
GNP (Gross National Product) adalah
pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di Indonesia, yang
berwarga Negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
NI(National Income) adalah pendapatan
nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan
yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu
tertentu.
B. Kemiskinan
Salah satu masalah yang cukup
mendesak untuk diatasi oleh suatu Negara adalah masalah kemiskinan. Upaya untuk
mengentaskan kemiskinan terus diupayakan, beberapa diantaranya: adalah dengan
program IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan kemitraan pengusaha besar dan
pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.
BAB 5
5. Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara (APBN)
A. Perkembangan Dana
Pembangunan Di Indonesia
APBN adalah
merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena
itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
Maka garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah
ini:
v Dari sisi penerimaan, terdiri dari
pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan
pembangunan.
v Dari sisi pengeluaran terdiri dari pos
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
APBN disusun
agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip
berimbang dan dinamis.
Adanya penyebab terjadinya
kemerosotan tabungan pemerintah tersebut diantaranya adalah:
v Terjadinya resesi dunia yang
mengakibatkan turunnya harga minyak bumi dan beberapa komoditi non-migas
dipasaran dunia, hal ini berpengaruh terhadap turunnya penerimaan dalam negeri
Indonesia.
v Merosotnya nilai mata uang dolar
Amerika (depresiasi) terhadap mata uang asing.
Langkah pemerintah untuk memperbaiki
keadaan anggaran pembangunan tersebut antara lain dengan menerapkan prinsip
anggaran yang berimbang dan dinamis. Berimbang dalam arti pemerintah berusaha
bahwa pengeluaran pemerintah akan selalu disesuaikan dengan penerimaannya.
Sedangkan dinamis diartikan bahwa akan selalu diusahakan adanya peningkatan
yang terus-menerus terhadap penerimaan Negara sesuai dengan peningkatan
kegiatan pembangunan di Indonesia.
B. Perkiraan Penerimaan Negara
Secara geris besar sumber penerimaan
Negara berasal dari:
a.
Penerimaan
dalam negeri
b.
Penerimaan
pembangunan
C. Penerimaan Dalam Negeri
Pertama,penerimaan dalam negeri,
untuk tahun-tahun awal setelah masa pemerintahan Orde baru masih cukup
mengantungkan pada penerimaan dari ekpor minyak bumi dan gas alam. Namun dengan
mulai tidak menentunya harga minyak dunia, maka mulai disadari bahwa
ketergantungan penerimaan dari sektor migas perlu dikurangi. Untuk keperluan
itu, maka pemerintah menempuh beberapa kebijaksanaan diantaranya:
v Deregulasi bidang perbankan (1 juni
1983), yakni dengan mengurangi peran bank sentral, serta lebih member hak
kepada bank pemerintah maupun swasta untuk menentukan suku bunga deposito dan
pinjaman sendiri. Dampak dari deregulasi ini adalah meningkatnya tabunagn
masyarakat.
v Deregulasi bidang perpajakan (UU
baru, 1 Januari 1984), untuk memperbaiki penerimaan Negara.
v Kebijaksanaan-kebijaksanaan lain yang
selanjutnya dapat menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan mantap.
D.Perkiraan Pengeluaran
Negara
Secara garis
besar, pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua yakni:
v Pengeluaran rutin
v Pengeluaran pembangunan
D.1 Pengeluaran Rutin Negara
Pengeluaran rutin Negara, adalah
pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya
secara rutin, diantaranya:
v Pengeluaran untuk belanja pegawai
v Pengeluaran untuk belanja barang
v Pengeluaran untuk subsidi daerah
otonom
v Pengeluaran untuk membayar bunga dan
cicilan hutang
v Pengeluaran lain-lain
D.2 Pengeluaran Pembangunan
Secara garis besar yang termasuk
dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah:
v Pengeluaran pembangunan untuk
berbagai department/ lembaga Negara, diantaranya untuk membiayai proyek-proyek
pembanguna sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing department/lembaga
Negara bersangkutan.
v Pengeluaran pembangunan untuk
anggaran pembangunan daerah ( Dati 1 dan 2 )
E.Dasar Perhitungan
Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk
memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.
Hal tersebut adalah:
E.1 Penerimaan Dalam Negeri Dari Migas
Faktor-faktor
yang dipertimbangkan adalah:
v Produksi minyak rata-rata perhari
v Harta rata-rata ekspor minyak mentah
E.2 Penerimaan Dalam Negeri Di Luar Migas
faktor-faktor yang dipertimbangkan
adalah:
v Pajak penghasilan
v Pajak pertambahan nilai
v Bea masuk
v Cukai
v Pajak ekspor
v Pajak bumi dan bangunan
v Bea materai
v Pajak lainnya
v Penerimaan bukan pajak
v Penerimaan dari hasil penjualan BBM
E.3 Penerimaan Pembangunan
Terdiri dari penerimaan bantuan
program dan bantuan proyek.
BAB 6
Peran Sektor Luar Negeri Pada
Perekonomian Indonesia
A. Perdagangan Antar Negara
Beberapa alasan mengapa suatu Negara
memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah:
v Tidak semua kebutuhan masyarakatnyadapat
dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tersebut harus dilakukan impor dari Negara yang memproduksinya.
v Karene terbatasnya konsumen, tidak
semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari
pasar di luar negeri.
v Sebagai sarana untuk melekukan proses
alih teknologi
v Perdagangan antar Negara sebagai
salah satu cara membina persahabatan dan kepentingan-kepentingan politik
lainnya
B.
Hambatan-hambatan Perdagangan Antar Negara
Adapun bentuk-bentuk hambatan yang
selama ini terjadi diantaranya adalah:
v Hambatan tariff
v Hambatan quota
v Hambatan dumping
v Hambatan embargo/sanksi ekonomi
C.
Peran Kurs Valuta Asing Dalam
Perekonomian Luar Negeri Indonesia
Kurs valuta asing sering diartikan
sebagai banyaknya nilai mata uang suatu Negara yang harus dikorbankan/dikeluarkan untuk
mendapatkan satu unit mata uang asing. Masalah kurs valuta asing mulai muncul
ketika transaksi ekonomi sudah mulai melibatkan dua Negara atau lebih, tentunya
sebagai alat untuk menjembatani perbedaan mata uang di masing-masing Negara.
Depresiasi
, adalah turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Apresiasi ,
adalah kebalikan dari Depresiasinya Rupiah. Dengan demikian jika rupiah
mengalami depresiasi maka mata uang Dollar akan Apresiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar