PEREKONOMIAN
INDONESIA
ARIS BUDI
SETYAWAN
TUGAS MERANGKUM
ARISTYA GRACE
NOVANDA
1EB16
21212154
BAB
1
1.
Sistem Perekonomian Indonesia
A.
Arti sistem
Banyak ahli yang
mengemukakan mengenai arti system. Namun, apapun definisinya suatu system perlu
memiliki ciri sebagai berikut:
v Setiap sistem memiliki tujuan
v Setiap sistem memiliki ‘batas’ yang
memisahkannya dari lingkungan
v Sistem bersikap terbuka, dalam arti
berinteraksi juga dengan lingkungannya
v Sistem dapat berdiri dari beberapa
subsitem yang disebut dengan bagian, unsure, atau komponen
v Sistem merupakan suatu kebulatan yang
utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’
v Adanya hubungan dan ketergantungan
baik dalam sistem itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya
v Sistem sering juga disebut
‘processor’ atau ‘transformator’
v Sistem terdapat mekanisme control
dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik
v Sistem mempunyai kemampuan mengatur
diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara
otomatik
B.
Perkembangan Sistem Perekonomian Pada
Umumnya
Dengan semakinberkembangnya
jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat
dipertahankan, mengingat hambatan-hambatan yang dihadapu, seperti:
v Sulitnya memepertemukan dua atau
lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
v Sulitnya menentukan nilai komoditi
yang akan dipertukarkan
v Sulitnya melakukan pembayaran yang
tertunda
v Sulitnya melakukan transaksi dengan
jumlah besar
Dengan hambatan yang
terjadi, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang
lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para
ahli itu adalah:
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
Paham kebebasan yang sejalan dengan
pandangan ekonomi kaun klasik, dimana mereka menganut paham ‘Laissez faire’
yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin
campur tangan pemerintah.
Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap
bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Dasar
pemikiran kaum klasik tersebut adalah:
v Hukum ‘SAY’ yang mengatakan bahwa
setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan ini,
para pengusaha/produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa,
karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
v Harga setiap komoditi itu bersifat
fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi.
Menurut kaum klasik,
pemerintah mempunyai tiga tugas penting yaitu:
v Bekewajiban melindungi Negara dari
kekerasan dan serangan Negara liberal lainnya
v Melindungi setiap anggota masyarakat
sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat
lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan
v Mendirikan dan memelihara beberapa
institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan
dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat
menutupi biayanya.
Secara umum karateristik
sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah:
v Fakto-faktor produksi dimiliki dan
dikuasai oleh pihak swasta
v Pengambilan keputusan ekonomi
bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik factor produksi dan akan
dikoordinir oleh meknisme pasar yang berlaku
v Rangsangan insentif atau umpan balik
diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku
ekonomi
Sistem perekonomian perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencentus tentang sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max,
yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah
para kaum kapitalis.
Diberikan berupa material
dan moral
Sistem sosialis sendiri terdiri dari :
1. Sistem sosialis pasar, dengan
karateristik:
v Factor-faktor produksi dimiliki dan
dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
v Pengambilan keputusan ekonomi
bersifat desentralisasi
v Rangsangan dan insentif
2. Sistem sosialis terencana (komunis),
dengan karateristik:
v Factor-faktor produksi dimiliki dan
dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
v Pengambilan keputusan ekonomi
bersifat sentralisasi
v Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai
sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi
‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi diatas (liberalism dan etatisme).
Sistem campuran menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif
dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
C.
Perkembangan Sistem Perekonomian
Indonesia
1.
Perkembangan sistem ekonomi sebelum
orde baru
Sumitro djojohadikusumo menegaskan
dalam pidatonya bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.
Namun disepakatilah ekonomi baru unsure penting yang disebutDemokrasi Ekonomi.
2.
Perkembangan sistem ekonomi Indonesia
setelah orde baru
Iklim kebangsaan setelah orde baru
menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya
sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Telah
disepakatinya untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai
yang telah tersirat dalam UUD 1945. Awal Orde Baru diwarnai denagn masa-masa
rehabilitas.
D.
Para Pelaku Ekonomi Di Indonesia
Dalam ekonomi mikro mengenal 3 pelaku ekonomi, yaitu: pemilik factor
produksi, konsumen, produsen.
Dalam ekonomi makro mengenal 4 pelaku ekonomi: sektor rumah tangga,
sector swasta, sector pemerintah dan sector luar negeri.
BAB 2
2. Perkembangan
Strategi Dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
A. Macam-macam Strategi
Pembangunan Ekonomi
v Strategi pertumbuhan
v Strategi pembangunan dengan pemerataan
v Strategi ketergantungan
v Strategi yang berwawasan ruang
v Strategi pendekatan kebutuhan pokok
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi
Pembangunan Ekonomi
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat
yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika
tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang
berwawasan ruanglah yang akan dipergunakan.
C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
Strategi
pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem.
D.Perencanaan Pembangunan
Manfaat perencanaan adalah:
v Terdapatnya adanya suatu pengarahan
kegiatan.
v Dapat dilakukannya suatu perkiraan
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
v Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative
tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
v Dapat dilakukan penyusunan skala
prioritas.
v Adanya suatu alat pengukur untuk
mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
v Perkembangan ekonomi yang
mantapdicapainya stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Sejak dimulainya masa orde baru
sebenarnya perencanaan ekonomi Indonesia telah dijabarkan dalam beberapa
fase perencanaan, yakni:
v UUD 1945, sebagai landasan
v GBHN, sebagai sarana jangka panjang
v REPELITA, sebagai rencana jangka
menengah
v APBN, sebagai rencana jangka pendek
Sedangkan
sebagai lembaga perencana yang ada di Indonesia adalah:
BAPPENAS, sebagai Badan Perencanaan
pembangunan di Indonesia, merupakan lembaga pemerintahan non-departemen yang
berkedudukan langsung dibawah dan bertanggung jawab pada Presiden.
BAB
3
3. Peta Perekonomian
Indonesia
A.Keadaan Georafis Indonesia
Kenyataan pertama yang harus
diakui adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan, dengan luas
keseluruhan kurang lebih 195 sampai dengan 200 juta Ha. Kenyataan kedua adalah, bahwa di Indonesia
hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan
beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.
Kenyataan ketiga adalah, Negara Indonesia kaya akan bahan tambang dan seperti
telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita adalah, yakni minyak bumi
yang pernah menjadikan Negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat
besar. Kenyataan keempat adalah, bahwa wilayah Indonesia menempati posisi yang
sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala
perkembangannya.
B. Mata Pencaharian
Mata pencaharian Indonesia itu
dapat ditarik beberapa hal diantaranya:
v Pertama, mata pencaharian penduduk
Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris).
v Kedua, kontribusi sektor pertanian
terhadap GDP secara absolute masih dominan.
v Yang perlu diwaspadai dalam sector
pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini tidk
memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan
komoditi yang dihasilkan sektor lain.
C. Sumber Daya Manusia
Sebagai salah satu Negara yang
masih berkembang, Indonesia memang
menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya:
v Pertumbuhan penduduk yang masih
tinggi
v Penyebaran yang kurang merata
v Kurang seimbangnya struktur dan
komposisi umur penduduk.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan masalah
bagi Negara,yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah social yang
cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah
adalah:
v Melaksanakan program keluarga
berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat
dikendalikan.
v Meningkatkan mutu sumber daya manusia
yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna
mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
D.Investasi
Dalam kondisi tertentu masih sulit
untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itu pemerintah
memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin
pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan
tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna
membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya tersebut adalah:
v Lebih mengembangkan ekspor komoditi
non-migas, sehingga secara absolute dapat meningkatkan penerimaan pemerintah
dari sektor luar negeri.
v Mengusahakan adanya pinjaman luar
negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan
investasi yang menganut prinsip prioritas.
v Menciptakan iklim investasi yang
menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang
masuk ke Indonesia.
v Lebih menggiatkan dan menyempurnakan
sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi
lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha
besar dalam rangka peningkatan produktifitas.
BAB 4
4.Struktur Produksi,
Distribusi Pendapatan Dan Kemiskinan
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indicator
ekonomi dalam hal:
v Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan
perekonomian suatu Negara.
v Mengukur keberhasilan suatu Negara
dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
v Membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat suatu Negara dengan Negara lainnya.
Menghitung pendapatan nasional
Indonesia dengan pendekatan produksi GDP atau Produksi Domestik Bruto adalah
pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di wilayah
Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan
tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan
pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar.
Salah
satu akibatnya adalah seolah-olah Negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur,
sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke Negara yang lebih membutuhkan.
GNP (Gross National Product) adalah
pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di Indonesia, yang
berwarga Negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
NI(National Income) adalah pendapatan
nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan
yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu
tertentu.
B. Kemiskinan
Salah satu masalah yang cukup
mendesak untuk diatasi oleh suatu Negara adalah masalah kemiskinan. Upaya untuk
mengentaskan kemiskinan terus diupayakan, beberapa diantaranya: adalah dengan
program IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan kemitraan pengusaha besar dan
pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar